Semua gara-gara sang langit biru.
“Gara-gara Sang Langit Biru”
Senyummu tampak berseri seperti siang hari seusai hujan.
Tatapan ajaibmu membuatku berdebar kencang hingga terasa pedih.
Angin berembus dengan jahilnya.
Begitu aku akan membalik halaman dan menyembunyikannya, seluruh dunia justru berputar-putar seketika.
Aku tidak ingin dia menyadarinya, tetapi apa hubungan kami bisa lebih dari sekarang?
Emosiku meluap-luap, aku merasa ingin menangis.
Aku tidak kuat lagi.
Semua gara-gara sang langit biru.
Aku berharap perasaanmu sama sepertiku.
Seberapa jauh asmara ini akan membawaku?
Aku tidak ingin perasaanku berakhir.
Sebelum tiba hari ketika ada keberanian untuk mengungkapkannya,
aku mohon jangan pernah berubah.
Hei, hei, hei. Bukan begitu.
Aku tidak bisa jujur!
Sinar yang menyilaukan mata
menyebabkan sulit melihat garis batas kita.
Jika aku menggenggam tanganmu, WOULD YOU BE MINE?
maukah kamu menjadi milikku?
Cerita-cerita khayalan
sou suruu suru dake no koi no ruupu
tak ayal hanyalah pengulangan asmara yang perlu diabaikan.
Aku tidak ingin dia menyadarinya, tetapi aku ingin hubungan kami bisa lebih dari sekarang.
Emosiku meluap-luap, aku merasa ingin menangis.
Mengapa aku begini?
Semua gara-gara sang langit biru.
Aku menghalau silau mentari dengan kedua tangan, lalu menundukkan kepalaku.
Seberapa jauh asmara ini akan membawaku?
Aku tidak ingin perasaanku berakhir.
Semoga bayangan yang makin membesar
senantiasa berdua bersamamu.
Tiap kali malam tiba, aku langsung merasa rindu.
Daripada cahaya bintang yang bahari, aku lebih ingin tibanya esok hari.
Tolong izinkahlah diriku selalu menemani.
Semua gara-gara sang langit biru.
Aku berharap perasaanmu sama sepertiku.
Seberapa jauh asmara ini akan membawaku?
Aku tidak ingin perasaanku berakhir.
Sebelum tiba hari ketika ada keberanian untuk mengungkapkannya,
aku mohon bersabarlah.
Seberapa jauh asmara ini akan membawaku?
Hingga ada keberanian untuk mengungkapkannya.