Hari ke-365 pun kuucapkan terima kasih padamu
Saat bunga bermekaran, perpisahan berguguran
Aku akan selamanya, selamanya menyukaimu
Sekeping kenangan yang menari bersama angin musim semi ini
Tak mengizinkan aku untuk melupakanmu
Meski kutatap langit merah pucat nan jauh
Kelam hati ini tak mau menghilang
Hari-hari yang terus datang dan pergi silih berganti
Seolah meninggalkanku begitu saja
Jika cinta yang kikuk ini
Akan segera berakhir
Semuanya sudah tak dapat ditarik kembali
“Aku mencintaimu.”
Hanya kata-kata itu
Takkan pernah tersampaikan padamu
Hari ke-365 pun kuucapkan Terima kasih padamu
Saat bunga mekar, perpisahan berguguran
Aku akan selalu, selalu menyukaimu
Sekeping kenangan yang menari bersama angin musim semi ini
Tak mengizinkan aku untuk melupakanmu
Aku selalu mencari-cari alasan
Agar bisa menghabiskan malam berdua denganmu
Ketimbang disukai, tak dibenci pun tak apa-apa
Karena aku belum bisa meraih tanganmu
Menatap siluet wajahmu yang tak pernah berubah itu menyakitkan
Sembari menunggu kata-kata yang tak akan pernah datang
Aku diserang rasa sesal yang tak tertahankan
Yang kuinginkan hanya sepatah kebohongan manismu
Tapi kini aku tetap melangkah seorang diri
Meskipun kita terpisah jauh jauh jauh
Hanya perasaanku padamu
Selalu, selalu tak akan berubah
Meskipun kini semua tak akan pernah terucap di bibir…
Aku menyukaimu delapan miliar per satu
Aku selalu mencari senyumanmu
Meski berkali-kali berkali-kali hilang
Pasti akan kutemukan di celah-celah mimpiku
Dan aku akan teringat lagi akan tentangmu
Hari ke-365 pun kuucapkan terima kasih padamu
Saat bunga bermekaran, perpisahan berguguran
Aku akan selamanya, selamanya menyukaimu
Sekeping kenangan yang menari bersama angin musim semi ini
Tak akan pernah mencapai sisimu