Hari-hari yang kita lewati bersama,
Apa kau membenci itu semua?
Hari-hari tanpa sedikitpun susunan yang rapi,
Apa kau sudah lelah dengan itu?
Apa kira-kira kau juga sudah bosan dengan hari-hari itu?
Sampai ingin pulang lebih cepat
Diriku yang susah dibangunkan ini,
Apa kau membencinya?
Rambutku yang kubiarkan berantakan,
Apa kau terganggu dengan itu?
Apa kira-kira kau muak karena rambut yang susah dirapikan ini?
Jadi wanita itu susah sekali
Aku terlalu memaksakan untuk menjadi hari-hari menyenangkan, ya
Dan kecewa di pantai penuh kebahagiaan itu
Kotak pesan nomer kelima
Yang terisi kenangan kita bersama
Terkunci dengan nomor PIN yang tak berubah
Tapi itu tak akan ku buka lagi
Dan aku sudah menutupnya dengan rapat
Membukanya pun takkan mudah lagi
Rasa dari sarapan yang kubuat,
Apa kau membencinya?
Apa kau sudah lelah dengan itu,
Karena aku tak menyusunnya dengan rapi?
Apa kira-kira perutmu sakit dan tak suka lagi dengan itu
Hari ini makanannya nasi kare, lo
Aku mencoba membuat rasa kebahagiaan didalamnya
Tapi sepertinya, setiap bahan harus memiliki takaran yang berbeda
Kotak pesan nomer kedua
Yang terisi oleh sisa bayangan mu
Semakin kecil dari biasanya
Dan itu tak akan ku buka lagi
Karena kau telah menutupnya dengan rapat
Membuka hatinya pun takkan mudah lagi
Bersamaan dengan seluruh histori pesan kita
Kata sandi itu kita lupakan tanpa kita sadari
Saat ini, di dalam kamar yang sudah menjadi sunyi ini
Hanya ada kotak yang terisi cinta kita dahulu
Kotak pesan nomer kelima
Yang terisi kenangan kita bersama
Terkunci dengan nomor PIN yang tak berubah
Tapi itu tak akan ku buka lagi
Dan aku sudah menutupnya dengan rapat
Membukanya pun takkan mudah lagi