Sebuah jalan disinari oleh redupnya bulan, kemanakah kita akan pergi dari sini.
Bulan melambai bimbang di danau terdekat. Ayo tunjukkan masa depan kita yang belum diketahui!
Kita takut mendapatkan hal-hal yang tak tergantikan.
Kita hidup menutup diri, tapi sepertinya kita tetap bertemu.
Jadi jika takdir mencoba untuk memisahkan kita,
Aku mau melindungimu, bahkan jika ku harus menghancurkan dunia.
Walau kutahu mimpi ini hanya sebentar,
Aku mau menjalani hidupku dengan orang lain.
Bahkan jika aku belajar sakitnya kehilangan,
Aku selalu merindukan akan orang lain.
Selamat tinggal… Selamat tinggal…
Sebuah jalan disinari oleh redupnya bulan, kemanakah kita akan pergi dari sini.
Malam bulan purnama ini, tidak ada satu suarapun terdengar… Sesuatu hampir menghilang di kota yang menguap ini.
Taman dipenuhi dengan kenangan, jembatan penyebrangan berkarat, suara nyanyianmu pun terlupakan di kejauhan,
Jika kita tidak pernah menyukai apapun, tak akan ada kehilangan — kita mengerti itu, dalam pikiran kita,
Tapi kita tetap berakhir dengan kesendirian.
Walau kutahu mimpi ini hanya sebentar,
Aku mau menjalani hidupku denganmu.
Bahkan jika aku belajar sakitnya kehilangan,
Aku mau tetap mencintaimu.
Sampai pada momen terakhir…
Semua hal fisik akan mulai menghilang;
Kota ini akan pergi lebih cepat.
Aku akan melihatmu lagi entah dimana!
“Bukankah bulan malam ini sangat indah?”
Ketegaran air matamu
Menyirami “jangan lupakan aku” ini.
Malam purnama ini
Membawa pergi semuanya.
Selamat tinggal… Selamat tinggal…
Kita akan melewati perpisahan ini! Ah….